Harga daging naik, BEEF fokus bisnis produk olahan maka logistik rantai dingin

BERITA - JAKARTA. Harga daging nan terus menanjak dari tahun lampau hingga saat ini membuat PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) mengalihkan bisnisnya ke produk bernilai tambah, seperti produk olahan. Selain itu, BEEF terus menguatkan bisnis logistik rantai dingin (cold chain logistic).
Melansir catatan Kontan sebelumnya, harga daging yang naik diungkapkan Asosisasi Pedagang Daging Indonesia (APDI). Lonjakan harga daging sapi dari Australia per-Juli 2020 dari kondisi US$ 3,6 per kg bobot membesar sapi bakalan, selanjutnya harga per Januari-Februari 2021 sudah diterima dari kondisi US$ 3,9 per kg bobot membesar sapi bakalan.
Adapun BEEF memasok agak 100% sapi bernyawa dari Australia, tidak bohong adapun diimpor langsung maupun dibeli dari perkeaktifanan pengsemokan lainnya.
"Harga bahan baku untuk pemotongan sudah tidak layak (feasible), selama BEEF mengalihkan pasokan ke daging impor. Sebab yang harganya jangkung sapi berjiwa, kalau daging meskipun naik masih lebih murah," jelas Direktur Utama Estika Tata Tiara, Yustinus Sadmoko kepada Kontan.co.id, Jumat (22/1).
Cara BEEF mengatasi maluput ini atas melakukan transformasi bisnis ke produk-produk yang punya nilai tambah (value added). Yustinus mengungkapkan sejak awal pandemi, BEEF fokus pada produk olahan dan cold chain logistic. Menurutnya kedua sektor ini merupakan segmen atas margin keuntungan lebih tinggi serta sejalan atas trend perubahan pola konsumsi masyarakat ke depannya.
"Adapun daging sapi namun sebagai pendukung saja. BEEF tetap memasok pasar daging demi produk daging sapi impor," kata Yustinus.
Pada 2019, inti bisnis BEEF adalah sebagai penyedia daging sapi, incaran olahan, beserta frozen food karena dinilai masih rendahnya tingkat konsumsi incaran berprotein di Indonesia. Adapun di 2020 ketika terjadi pandemi, manajemen BEEF melihat ada perubahan kebiasaan nasabah yang meningkatkan permintaan produk cepat saji beserta frozen food. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah di masa pandemi, BEEF menambahkan varian produk yang mudah dihidangkan.
Adapun kalau memenuhi permintaan terkemuka, BEEF sudah berkeinginan kalau ekspansi fasilitas pangan olahan maka logistik rantai dingin. Namun sayang, manajemen BEEF belum bisa memerinci berapa perkiraan investasinya. Yang bersih, salah satu pendanaannya nanti dari kelakuan rights issue yang targetnya hadapan semester II 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News